Selasa, 08 Juni 2010


Masih lekat dalam ingatan kita kasus yang menimpa artis cantik asal Bali, Luna Maya yang sempat menggegerkan dunia pergosipan Indonesia. Sekarang, korban selanjutnya masih dari dunia keartisan yakni Cut Tari, seorang host acara gossip di stasiun tivi swasta nasional.
Seperti disambar petir di siang bolong. Seperti itu lah kira-kira perumpamaan yang mampu menggambarkan betapa kagetnya warga Indonesia. Host yang terkenal dengan 'sepetannya' yang tajam ternyata jatuh ke lubang yang sama dengan Luna Maya. Masih jelas dalam ingatan bagaimana komentar artis yang berasal dari Aceh ini mengomentari video yang menimpa Ariel dan Luna. Cut Tari mengatakan agar mereka berdua diberi kesabaran atas kejadian yang menimpa mereka berdua. Lalu, sekarang masyarakat yang mengatakan hal itu kepada Cut Tari. Betapa mimpi buruk sedang menimpanya.
Apa dan siapa sebenarnya yang salah atas terjadinya tragedi yang menimpa dua artis cantik ini?
Moral masyarakat di era globalisasi dewasa ini memang menjadi sangat minim. Teknologi yang terlalu canggih juga mendatangkan kerugian yang sangat besar bagi Cut Tari dan Luna Maya.
Baik media maupun masyarakat tak henti-hentinya membahas ulah yang dilakukan oleh pria berhidung belang ini. Tidak kah masyarakat mengerti apa dampak dari itu semua? Mereka tidak menyadari bahwa anak di bawah umur yang seharusnya belum mengerti tentang hal ini menjadi tahu dan tidak dapat dipungkiri mereka akan semakin penasaran dengan video tersebut.
Teknologi yang sudah berkembang sangat pesat membuat mereka yang di bawah umur gampang mendapatkan video itu dan menontonnya. Siapa pun akan penasaran dengan video itu karena menjadi topik paling panas akhir-akhir ini.
Di saat hal ini sudah terjadi, siapa kah yang patut disalahkan? Media yang selalu membahas berita panas tanpa memperhatikan kontennya pantas atau tidak? Orang tua yang kurang memperhatikan dampak terhadap anaknya? Atau teknologi yang terlalu canggih yang membuat segala sesuatu yang tadinya sulit dijangkau menjadi sangat mudah?
Seharusnya media pertelevisian yang mengerti akan UU dan kode etik jurnalistik lebih bisa memilah-milah informasi apa yang pantas disampaikan dan apa yang tidak pantas disampaikan. Walaupun penyajian gambarnya tidak terlalu gamblang, namun jika dibahas secara terus menerus, masyarakat khususnya anak di bawah umur pun pastilah menjadi penasaran. Jelas hal ini tidak membawa dampak yang baik bagi perkembangan mereka.
Untuk menghindari dampak buruk ini, sebaiknya orang tua tidak lengah dalam memperhatikan anak mereka agar tidak terkena dampak buruk. Media dan teknologi yang begitu canggih tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Intinya, berhati-hatilah dalam bersikap.



posted by
Ruth Putryani Saragih
210110080093

11 komentar:

Anonim mengatakan...

edan lah ariel. buat Cut Tari jugaa! mau dimanaaa mukanyaa pas ngebawain acara gossip itu!
dunia memang sudah gila tampaknya

Anonim mengatakan...

tinggal tunggu aj "korban" yg laen dr ariel sang PK! haha .

blublublub mengatakan...

dunia keartisan,ya dunianya para pemain peran..
heran aja, masih sempet jg ya ngrekam ky begituan, jgn2 ariel nya kelainan tu..
sukanya ngrekam pas dia begituan..
hohohoo
tunggu update-an videonya ahhh..
wkwkwkkk

Anonim mengatakan...

Whahaha...
Inget Anak pak...
kasian tuh...
Ntar kalo anakmu dibuat mainan orang gimana??

GL

ruth.sinewsanchor mengatakan...

dokter Boyke si pakar seks itu menyebutkan, kasarnya si Ariel ini gigolo
betul juga. buat apa dia ngrekam2 dia lagi mesra-mesraan sama cewe. gilaaaaaa!

Kacamata Jurnal mengatakan...

belum selesai masalah ariel sama luna maya, udah keluar dari permukaan kasus ariel sama cut tari.
dua artis cantik yang keduanya host sekarang tidak tampak di dunia pertelevisian. ntah malu ntah diberhentikan dari pekerjaannya kita sebagai rakyat biasa tidak tahu menahu.
biar lah yang berkewajiban yang mengurus kasus ini hingga tuntas. dan jangan sampai ada korban-korban selanjutnya yang kena jeratan si hidung belang ariel

happy mengatakan...

wah wah wah... lg hot hotnya nii..

my life my story mengatakan...

punya kelainan seks menyimpang tuh ariel. sayangnya ganteng2 kelakuannya bejad kaya gini.

fathia mengatakan...

kira2 siapa ya korban selanjutnya?
hahahha

A F R mengatakan...

Sebenarnya itu urusan mereka sih mau ngerekam-rekam adegan ranjang mereka. Ada yang bilang kalau dengan aktifitas "press record", kehidupan sex sebuah pasangan bisa lebih berbumbu dan bahkan bisa menjadi salah satu alternatif pencegah kebosanan dengan pasangan masing-masing (yang tampaknya kalo di kasusnya Ariel ga gitu juga sih hahahah). Tapi yah tetap, dijaga baik-baik. Hasil rekaman sama berharganya loh dengan barang pribadi mereka masing-masing *silahkan terka sendiri* haha.

Kacamata Jurnal mengatakan...

wah tapi tetap saja menjadi penyimpangan atau kelainan seks. oke kalau itu ada kenikmatan tersendiri. Namun ini lebih dari dua wanita. menurut saya itu tidak wajar dan tidak masuk akal.
pasti ada alasan tertentu mengapa ia mendokumentasikan kegiatan orang dewasa ini

Posting Komentar

 

Copyright 2010 Kacamata Jurnal.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates. | Distribution by Blogger Template Place